Coba
kalau kita perhatikan gambar diatas. Cahaya akan mengalami
pembengkokan arah menuju/ menjauhi garis normal (garis yang anda tarik
tegak lurus dengan permukaan air). Nah… seperti yang kita ketahui,
indeks bias air lebih besar dari indeks bias udara. Atau kerapatan air
lebih besar dari udara. Dengan demikian dapat kita analisis bahwa, jika
cahaya datang menuju medium yang lebih rapat maka cahaya akan mendekati
garis normal. Sebaliknya,jika cahaya datang menuju medium yang kurang
rapat (analogi menuju ujung batang maka akan membelok menjauhi garis
normal.
Alat yang berfungsi sebagai pembias
cahaya kita kenal dengan nama lensa. Pada mata kita juga ada lensa dan
di sana juga terjadi peristiwa pembiasan cahaya yang masuk pada mata.
Sekarang kita akan mempelajari lensa dari praktisi dibidang OPTIK. Di
sini teman-teman akan mengenal bagaimana ilmu fisika diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari khusunya bidang optik. Nah… bagi teman-teman yang
memakai lensa kacamata, ada baiknya juga mengetahui cara memilih lensa
kacamata yang baik. Berikut penjelasan dari pak
Kastam,RO lulusan 1994, dari AROS (Akademi Refraksionis Optisien Surabaya) telah bekerja di Optik 12 tahun.
Kacamata yang banyak kita jumpai di toko
kacamata hampir semua masih berupa frame atau rangkanya saja, jadi belum
ada lensa atau ukurannya, karena harus di sesuaikan dengan resep
kacamata dari hasil pengukuran refraksi oleh RO atau Dokter mata.
Nah untuk lensanya perlu di perhatikan tentang berbagai hal berikut
LENSA KACAMATA YANG BAIK
Mempunyai 3 unsur mendasar :
1. Hasil ketajaman penglihatan: Dibutuhkan : bahan, design dan pelapisan lensa yang baik
2. Segi Kosmetis: Lensa terlihat tipis dan jernih
3. Kenyamanan Pemakai: Lensa ringan dan tidak ada distorsi
Untuk mencapai 3 unsur tesebut, maka lensa dapat dilihat dalam 2 hal, yaitu :
Parameter Optis, meliputi :
a. Index Bias ( n )
Merupakan perbandingan antara kecepatan cahaya diruang hampa dengan kecepatan cahaya pada media tertentu. N = C/ V
Jika
cahaya datang melalui 2 media yang berbeda index biasnya, maka akan
terjadi PEMBIASAN / REFRAKSI, dan sebagian kecil akan dipantulkan.
Makin besar perbedaan index bias antara kedua media, makin besar
Sudut refleksinya dan persentasi cahaya yang dipantulkan.
Index bias berbanding terbalik dengan tebal tengah lensa.
Jadi makin tinggi index bias suatu lensa, maka makin tipis lensa tersebut dapat dibuat.
b. Daya Dispersif
Bahan optis yang membiaskan warna ungu sampai merah
Dengan sudut – sudut yang banyak berbeda, disebut : Bahan yang mempunyai
KEKUATAN DISPERSIF BESAR NILAI ABBE KECIL . Akibat yang dihasilkan dari
penguraian warna cahaya tersebut adalah adanya ABERASI WARNA., yang
berpengaruh terhadap ketajaman OBYEK.
ABERASI WARNA ADALAH FUNGSI TERBALIK DARI NILAI ABBE.
CATATAN :
Lensa yang baik harus mempunyai nilai
abbe yang besar Bahan optis,nilai abbe > angka 50 adalah baik Bahan
optis,nilai abbe angka 40 – 50 adalah cukup
Bahan optis,nilai abbe < angka 40 adalah kurang baik
c. Kejernihan
Bahan lensa harus jernih dan tidak berwarna, seperti krystal atau air murni.
Standart yang dipakai untuk menentukan kejernihan secara international
adalah HAZE VALUE ( HARGA KABUT ). Haze adalah partikel – partikel yang
kecil, bisa saja kotoran, debu, gelembung udara atau pigment untuk
menyerap cahaya ultra violet, yang sengaja dicampurkan didalam bahan
lensa.Partikel – partikel tersebut dianggap menghambat cahaya, jika
tersebar dengan sudut lebih besar dari 2.5 derajat.BAHAN YANG BAIK, HAZE
VALUE LEBIH RENDAH DARI 1%
d. Warna Lensa
Sebagai patokan warna lensa yang baik / tidak baik, untuk penilaiannya dipakai standart international, yaitu :
YELLOWNESS INDEX ( YI ).Derajat
kekuningan didasarkan pada deviasi dari putihnya warna air kearah
kuning, dengan perhitungan panjang gelombang 570 – 580 nm.
Jika YI = 0 , artinya sempurna
Jika YI > 0 , berarti kuning ( dipengaruhi index bias )
Jika YI < 0 , berarti warna lensa kebiru – biruan
Hampir semua lensa plastik kalau terkena sinar matahari terus menerus atau disimpan lama akan berubah warnanya menjadi KUNING.
e. Parameter Fisis, meliputi :
a. Berat Jenis
Merupakan besaran yang akan menentukan berat suatu lensa.
Semakin rendah berat jenis suatu bahan lensa, semakin ringan beratnya.
b. Bahan Lensa Harus Kuat dan Ringan
Maksudnya adalah kuat
terhadap benturan, tidak mudah pecah, sehingga aman bagi pemakai,
sedangkan ringan tujuannya untuk kenyaman pemakai.
Sumber : http://fisika79.wordpress.com/2011/03/15/kulitas-suatu-lensa-kacamata/